Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Steering Commite (SC) Musyawarah Nasional Kohati PB HMI Memiliki Standar Ganda

Senin, 06 November 2023 | November 06, 2023 WIB Last Updated 2023-11-07T03:35:55Z

Gambar: Logo kohati 

Morotainews.com - Jakarta - Pengurus Besar Korps HMI-Wati (Kohati PB) Periode 2021-2023 resmi dilantik pada hari Sabtu Tanggal 25 April 2021 dibawah kepemimpinan Umiroh Fauziah (Ketua Umum).


Dalam rapat pleno III PB HMI yang di laksanakan di tanggerang selatan pada tanggal 18-20 mei 2023, dari rapat pleno III tersebut memurltuskan waktu pelaksanaan Kongres HMI ke XXXII dan di ikuti dengan MUNASKOH ke XXV. Pada awalnya penetapatan waktu Kongres HMI dan MUNASKOH pada bulan Oktober namun terdapat kendala sehingga diundur sampai dengan November 2023.


Kemudian untuk melanjuti keputusan rapat pleno III, PB HMI mengadakan rapat harian pada tanggal 30 Juni 2023 dan menetapkan Kota Pontianak sebagai tempat kegiatan Kongres HMI dan MUNASKOH, selanjutnya pada tanggal 19 Agustus 2023 Kohati PB HMI melaksnakan rapat harian untuk menindaklanjuti apa yang sudah tetapkan oleh PB HMI.


Pada rapat harian Kohati PB HMI membahas tentang persiapan MUNASKOH dan ditetapkan Ema Amalia selaku ketua bidang PSDO Kohati PB HMI sebagai Koor steering committee dan Kusmely sebagai Organizing Commitee yang akan di laksanakan pada bulan November 2023 di Pontianak.


Sebagaimana yang kita ketahui bahwa tugas SC diantaranya membuat dan menentukan arah, sasaran serta menentukan tujuan pelaksaan suatu agenda. Ema Amalia selaku Koor Steerring Committe dan anggota SC MUNASKOH telah melanggar peraturan dan membuat satu kesalahan yang sangat fatal yaitu telah membeda-bedakan calon kandidat Kohati PB dan lebih mengistimewakan calon kandidat Kohati PB yang berada di pihak atau kubu Steerring Committe. Adapun pelanggaran yang di lakukan oleh Steerring Committe yakni:


1. Steerring Committe telah mengubah persyaratan calon ketua umum Kohati PB HMI secara tertutup. Diketahui bahwa persyaratan calon kandidat ketua umum Kohati PB ternyata diubah beberpa kali dan itu dilakukan karena ada beberapa kandidat yang tidak memenuhi persyaratan diawal.

2. Steerring Committe telah mengistimewahkan salah satu calon ketua umum Kohati PB dengan menerima berkasnya walaupun sudah melewati batas waktu pengembalian Formulir. Ada salah satu kandidat yang bahkan menyerahkam berkas melewati timeline, di flayer yang dishare oleh SC tertera timeline pengembalian berkas pada 31 Oktober 2023, pkl 23.59 dan disusul dengan salah satu SC yang mengirim pesan ke group WA Bacalon kandidat ketua umum Kohati PB bahwa batas pengembalian berkas sesuai dengan timeline dn tidak ada penambahan waktu. Tetapi pada kenyataannya ada calon kandidat yang bahkan mengembalikan berkas melewati timeline itu. 

3. Steerring Committe tidak terbuka mengenai berkas-berkas calon ketua umum Kohati PB. Padahal yang kita tau bahwa ada beberpa calon ketua umum Kohati PB HMI yang tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan oleh SC. 

4. Steerring Committe telah membedakan calon ketua umum Kohati PB dan mempermasalahkan salah satu calon ketua umum Kohati dengan yang bukan dari pihak mereka dengan persyaratan yang bahkan tidak tertulis dalam PDK maupun persyaratan yang ditetapkan oleh SC.

5. Steerring Committe dengan sengaja dan secara sadar melewati salah satu timeline yakni seharusnya pelaksanaan pengujian calon kandidat ketua umum kohati yaitu melalui test and proper test yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 04-05 November 2023 justeru tidak dilaksanakan dengan alasan bahwa menunggu kepulangan Umiroh Fauziah selaku ketua umum Kohati PB kembali ke tanah air. Darisini kita bisa menyimpulkan bahwa Umiroh tidak mempercayai kinerja SC MUNASKOH.

6. Pengambilan formulir calon kandidat Ketua Umum Kohati yang sebenarnya tidak bisa diwakilkan namun Steerring Committe memperbolehkan kandidat dari pihak mereka untuk dapat mengambil formulir dengan diwakili, padahal kandidat lain tidak diperbolehkan. Ingat, Martabak spesial saja masih dikacangin loh !!!


Dari beberapa kesalahan yang paling fatal dilakukan oleh Steerring Committe ada satu kesalahan yang paling miris dan lucu sekali dari Steerring Committe menerima berkas salah satu calon ketua umum Kohati PB yang dimana dia tidak pernah menjabat sebagai ketua umum Kohati komisariat, cabang maupun badko dan calon ketua umum Kohati PB yang hanya pernah menjadi ketua umum kohati komisariat dan lansgung melaju ke kohati badko. 


Kemudian Steerring Committe dan ketua Umum Kohati PB menerima salah satu calon ketua umum Kohati PB yang dimana telah mendualismekan dan telah merusak Integritas lembaga Kohati untuk mendapatkan rekomendasi dari kohati cabang. Dan seperti yang diketahui bahwa Umiroh Fauziah selaku ketua umum Kohati PB telah mengetahui hal tersebut namun dia hanya diam seribu bahasa dan tidak berani untuk mendiskualifikasikan calon ketua umum Kohati PB tersebut, karena dibalik diamnya seorang umiroh fauziah dan Steerring Committe ada misi yang mereka ingin jalankan walaupun melanggar peraturan dalam lembaga Kohati PB HMI.


Oleh : Zahra Syafira

(Kader Kohati) 

×
Berita Terbaru Update