Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tentang Zaman, Profesional, Adiptif Dan Intrepreneurship

Kamis, 14 Maret 2024 | Maret 14, 2024 WIB Last Updated 2024-03-14T15:43:50Z

Gambar: Muh Ubaidillah Daga 

Morotainews.com - Jakarta - Waktu menjadi instrumen untuk menilai baik buruk dan maju atau mundurnya suatu organisasi. Semenjak berdirinya pada 05 februari 1947, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sudah menjadi organisasi yang eksis dalam gerakan-garakan politik, tetapi gerakan politik yang dimaksud bukan gerakan politik sektoral yang hanya membawa kepentingan segelintir orang semata. HMI berdiri karena alasan kebangsaan dan keislaman yang berbasis pada kemerdekaan, kesejahteraan serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. 


Dalam sejarahnya, HMI sudah mencatat beragam kontribusi untuk negara ini, mulai dari pikiran sampai gerakan nyata. Kontribusi itu dilakukan dengan kolektif dan egaliter secara organisatoris maupun individu-individu yang memiliki kesadaran akan kebangsaan dan keislaman.  


Dengan berlabelkan mahasiswa dan islam, kader HMI mengemban tugas dan tanggung jawab sosial yang begitu besar. Tugas dan tanggung jawab sosial itu bisa terwujudkan apabila kader HMI bisa lebih mengukuhkan akidah perjuangan, dalam paradigma konstitusi ART HMI pasal 8 "HMI berperan sebagai organiasi perjuangan", maka penting kiranya untuk mengukuhkan akidah perjuangan HMI. Itu yang pertama. Kedua, kader HMI harus profesional, profesionalitas kader sangat penting untuk menunjang kebutuhan organisasi dan sebagai modal pengabdian ditengah kompleksitas tantangan masyarakat kontemporer. 


Ketiga, adaptif kaderisasinya, pasal 9 "HMI berfungsi sebagai organisasi kader", maka kaderirasi merupakan jantung organisasi. Jika dikomparasikan antara kaderisasi HMI saat ini dengan perkembangan zaman, rasanya kaderisasi HMI masih terlalu kolot. kaderisasi harusnya lebih adaptif agar bisa menjawab tantangan modernisasi zaman. Keempat, produktif yang inovatif dan mengasa serta berjibaku dalam dunia entrepreneurship. Mengasa dan mendorong spirit entrepreneurship kader juga tidak kalah penting, pasalnya dengan berjibakunya kader-kader HMI dalam sektor kewirausahaan bisa mereduksi pragmatisme kader dan meningkatkan kemandirian yang tidak hanya berorientasi pada profit, melainkan juga benefit untuk banyak orang. Karena ini merupakan persoalan organisasi saat ini.


Itu semua adalah persoalan tantangan zaman, bukan kelemahan organisasi. Tidak elok kiranya jika kekurangan dalam organisasi kita anggap sebagai kelemahan, baiknya kita menganggap sebagai persoalan. Persoalan bukan kelemahan, karena dengan persoalan ada daya upaya untuk menjawabnya sebagai proses pendewasaan, responsif dan adaptif dengan kondisi-kondisi terkini. kader HMI harus mempunyai sensifitas yang tinggi terhadap zaman, agar tidak tergilas modernitas. Karena setiap zaman memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda.


Dengan segala tantangan dan persoalan, HMI tetaplah aktor sentral dalam setiap babakan sejarah perjalanan bangsa ini. Kader HMI diwarisi api idealisme, cita-cita, optimisme dan harapan oleh generasi sebelumnya, itulah kenapa narasi-narasi terkait kemunduran, staknasi, bahkan matinya HMI harus dijadikan percikan api semangat untuk selalu menyalakan perjuangan HMI untuk menyokong kemajuan Indonesia dan HMI sendiri khususnya.


Oleh: Muh Ubaidillah Daga

×
Berita Terbaru Update